Cek Fakta Theraskin Apakah Sudah BPOM & Aman?

Theraskin apakah sudah BPOM sering menjadi pertanyaan utama yang diajukan oleh calon pengguna sebelum mencoba produk ini. Di tengah banjirnya produk perawatan kulit lokal, legalitas menjadi filter pertama untuk menentukan apakah suatu brand pantas dipertimbangkan atau tidak. Banyak konsumen semakin sadar bahwa izin edar bukan sekadar formalitas, melainkan indikator awal kualitas dan keamanan. Oleh karena itu, kepastian mengenai status BPOM dari Theraskin akan sangat memengaruhi kepercayaan pasar.

Pertanyaan berikutnya adalah theraskin apakah aman. Keamanan produk skincare tidak hanya kita lihat dari izin edar, tetapi juga oleh kesesuaian formulasi dengan berbagai jenis kulit. Beberapa produk mungkin lolos regulasi namun tetap bisa menimbulkan iritasi atau reaksi negatif, tergantung pada komposisinya dan kondisi kulit pemakai. Ini membuat konsumen menuntut lebih dari sekadar klaim: mereka ingin bukti, rekam jejak, dan transparansi formulasi.

Tak kalah penting adalah cara membedakan Theraskin asli dan palsu. Produk yang sukses secara komersial hampir pasti akan mengalami pembajakan. Di Indonesia, fenomena pemalsuan produk skincare sangat lazim terjadi, dan Theraskin termasuk salah satu yang terdampak. Konsumen yang tidak jeli bisa dengan mudah membeli produk tiruan, yang tidak hanya tidak efektif, tetapi juga berpotensi berbahaya bagi kesehatan kulit.

Mengenal Brand Theraskin

Ciri ciri tidak cocok memakai Theraskin sering menjadi awal mula ketidakpuasan konsumen, yang sebenarnya bisa dihindari jika edukasi produk dilakukan dengan benar. Theraskin adalah produk skincare yang umumnya dikenal sebagai “kosmetik dokter”, meskipun pada praktiknya, kini telah tersedia luas secara komersial. Produk ini diproduksi oleh PT L’ESSENTIAL, yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, dan menawarkan berbagai jenis produk mulai dari facial wash, krim pencerah, hingga serum anti jerawat.

Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah apakah Theraskin mengandung merkuri. Kekhawatiran ini tidak lepas dari maraknya produk pemutih kulit instan di pasaran yang menggunakan bahan-bahan terlarang seperti merkuri. Namun, seperti yang akan dibahas lebih lanjut di bawah, Theraskin versi resmi tidak mengandung bahan berbahaya ini dan telah terdaftar di BPOM, yang menjadi indikasi penting bahwa formulanya telah dievaluasi oleh otoritas kesehatan.

Theraskin Apakah Sudah BPOM?

Jawaban singkatnya, ya, Theraskin telah terdaftar di BPOM. Namun, penting untuk memperjelas bahwa tidak semua produk yang mengklaim sebagai “Theraskin” di pasaran adalah versi resmi yang telah memiliki nomor registrasi.

Berdasarkan hasil pencarian di situs resmi BPOM, produk-produk dengan merek THERASKIN telah terdaftar atas nama PT L’ESSENTIAL yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten. Beberapa contoh produk yang telah mendapatkan izin edar resmi antara lain:

  • Facial Wash Oily H – Nomor Registrasi: NA18251203956
  • Body Whitening Prima – NA18251070706
  • Perfect Glow Spotless Serum – NA18251901544
  • Sun Care Foundation With Gluco B – NA18251701336
  • Advanced Acne Face Cream – NA18250106867
  • Dan masih banyak produk theraskin lainnya yang sudah terdaftar secara resmi di BPOM

Setiap produk memiliki detail kemasan dan tanggal terbit. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya satu atau dua, tetapi puluhan produk Theraskin telah lolos evaluasi BPOM. Hal ini membantah spekulasi bahwa Theraskin adalah “produk racikan tanpa legalitas”.

Namun, konsumen tetap perlu berhati-hati. Produk palsu atau produk Theraskin yang dijual secara tidak resmi, terutama di e-commerce tanpa kejelasan distributor, mungkin tidak melalui jalur BPOM. Oleh karena itu, selalu pastikan nomor registrasi bisa kita cek langsung di situs resmi BPOM, cekbpom.pom.go.id.

Theraskin Apakah Aman?

Keamanan Theraskin tidak hanya terpaku pada izin BPOM, tetapi juga oleh formulasi bahan aktif yang ada di dalamnya. Sebagian besar produk Theraskin mengandung komponen yang umum dalam dunia dermatologi, seperti niacinamide, AHA, BHA, dan sulfur. Bahan-bahan ini bekerja dengan cara yang relatif agresif namun terukur, tergantung pada dosis dan cara pemakaian.

Karena itulah, Theraskin bisa kita anggap aman, selama sesuai dengan kebutuhan kulit pengguna dan penggunaan sesuai instruksi. Banyak pengguna dengan masalah kulit seperti jerawat, hiperpigmentasi, dan kulit kusam melaporkan hasil yang baik setelah penggunaan rutin. Namun, keamanan tidak bersifat universal. Kulit sensitif atau reaktif mungkin akan mengalami iritasi ringan pada awal pemakaian, terutama pada produk exfoliant.

Berbeda dengan banyak produk skincare komersial yang fokus pada kelembutan aroma dan estetika kemasan, Theraskin lebih menekankan efektivitas farmasi. Ini bisa menjadi nilai tambah, sekaligus titik rawan kesalahpahaman di pasar awam. Edukasi menjadi faktor penting dalam memastikan konsumen memahami bahwa produk aman bukan berarti cocok untuk semua orang.

Cara Membedakan Theraskin Asli dan Palsu

Pemalsuan produk skincare menjadi ancaman nyata, dan Theraskin termasuk salah satu korban utamanya. Produk palsu biasanya memiliki harga jauh lebih murah, tanpa kemasan yang rapi, dan seringkali tidak mencantumkan nomor registrasi BPOM.

Berikut beberapa cara untuk membedakan Theraskin asli dan palsu:

  • Periksa Nomor BPOM – Setiap produk resmi memiliki nomor registrasi yang bisa diverifikasi di situs BPOM.
  • Kemasan – Produk asli memiliki cetakan label yang presisi, warna kemasan tidak pudar, dan memiliki batch number serta tanggal kedaluwarsa.
  • Aroma dan Tekstur – Produk palsu seringkali memiliki bau menyengat atau tekstur tidak konsisten.
  • Penjual Resmi – Pastikan membeli dari distributor atau seller yang menyediakan bukti pembelian sah dan bukan hanya klaim “original”.

Peran konsumen dalam melindungi diri sendiri juga penting. Jika produk ini harganya di luar harga pasar normal, tidak ada kemasan segel, atau dikirim tanpa label, maka sebaiknya jangan kita beli. Memilih keaslian bukan hanya soal efektivitas, tapi juga soal keamanan jangka panjang.

Ciri Ciri Tidak Cocok Memakai Theraskin

Meski telah berizin resmi dan kandungan bahan sesuai dengan standar dermatologis, tidak semua orang cocok menggunakan Theraskin. Ketidakcocokan bukan indikasi bahwa produk berbahaya, melainkan bahwa kulit Anda merespons bahan aktif tertentu secara negatif.

Beberapa ciri yang bisa muncul saat kulit tidak cocok antara lain:

  • Kulit terasa panas, gatal, atau tertarik setelah pemakaian.
  • Muncul ruam merah, jerawat kecil, atau bintik-bintik yang menyebar.
  • Kulit menjadi sangat kering atau mengelupas secara tidak wajar.
  • Muncul rasa terbakar, terutama pada produk dengan kandungan AHA/BHA.

Jika efek ini berlangsung lebih dari 7-14 hari, sebaiknya pengguna menghentikan pemakaian dan berkonsultasi ke ahli kulit. Penting juga membedakan antara reaksi purging (membersihkan sel kulit mati) dengan breakout (iritasi/reaksi negatif).

Apakah Theraskin Mengandung Merkuri?

Theraskin versi resmi tidak mengandung merkuri. Ini terbukti karena fakta bahwa produk-produknya telah melalui evaluasi BPOM, yang secara tegas melarang penggunaan merkuri dan senyawa logam berat lainnya dalam produk kosmetik.

Kekhawatiran akan kandungan merkuri biasanya muncul akibat produk palsu. Produk tiruan bisa saja mengandung zat berbahaya karena proses produksi tanpa kontrol kualitas, laboratorium, atau pengawasan regulatif. Maka dari itu, sangat penting membeli Theraskin dari jalur distribusi resmi.

PT L’ESSENTIAL sebagai produsen memiliki reputasi sebagai perusahaan dengan standar farmasi yang cukup ketat. Produk mereka menggunakan formulasi di bawah pengawasan profesional medis dan memiliki rekam jejak panjang di dunia klinik kecantikan.

Kesimpulan

Theraskin bukan produk spekulatif, melainkan hasil dari formulasi yang terstandarisasi dan telah lolos uji BPOM. Namun, sebagaimana produk manapun, keamanan dan efektivitas tetap sangat tergantung pada keaslian produk dan kecocokan terhadap kulit pengguna. Edukasi, kehati-hatian, dan pembelian dari jalur resmi adalah tiga prinsip utama agar Theraskin dapat memberikan hasil optimal tanpa risiko yang tidak perlu.

Tinggalkan komentar